Demi mencegah stunting sejak dalam kandungan, Kementerian Kesehatan telah distribusikan 8.800 USG dan 260 ribu antropometri kit (alat timbang dan alat ukur tinggi balita) ke 10 ribu puskesmas. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Maria Endang Sumiwi. "Kami ingin menyampaikan kami sudah memberikan 260.000 standar antropometri, alat ukur timbang, alat ukur tinggi balita untuk 300.000 posyandu," sambung Endang.
Untuk 40 ribu puskesmas lainnya, Kemenkes targetkan akan dipenuhi hingga akhir tahun. Soal Ekonomi Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka, Kunci Jawaban Halaman 102 Lembar Aktivitas 9 Bab 3 Kunci Jawaban Pancasila Kelas 4 Halaman 65 Bab 3 Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD Halaman 152 154 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Soal Ayo Berlatih Bab 6 Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 86 Kurikulum Merdeka, Bab 3 Menggali Nilai Sejarah Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 103, 104 dan 105 Bab 6 Kurikulum Merdeka
JAWABAN Uji Kompetensi Bab 3 PPKN Kelas 12 Halaman 92 Persiapan Hadapi Ujian Sekolah Semester 1 Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 101 102 Kurikulum Merdeka Halaman 3 Distribusi dua alat kesehatan ini bertujuan menjamin monitoring janin agar tumbuh dengan baik.
Saat ini kata Endang sudah 1,5 juta ibu hamil diperiksa dengan USG. Dengan pemeriksaan lebih dini, ibu dan janin bisa dirujuk ke layanan kesehatan jika ada kejanggalan untuk menghindari potensi stunting. Saat ini, kata Endang di Indonesia ada 4,2 juta anak yang berat badannya tidak mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Data lain menyatakan jika ada 1 juta anak yang mengalami berat badan kurang sesuai dengan usianya. "Ada 522.000 anak gizi kurang, 71 ribu anak gizi buruk. Kita sudah mencatat tahun ini 991.000 anak stunting melalui pencatatan di posyandu setiap bulan," papar Endang. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.